Selasa, 10 Januari 2012

Tablet BlackBerry Playbook


Apa si tu Tablet PC? Pertama kita definiskan dahulu arti dari Tablet PC (PC Tablet). Adalah komputer pribadi portabel yang dilengkapi dengan layar sentuh sebagai perangkat input utama dan dirancang untuk dioperasikan dan dimiliki oleh seorang individu. Istilah ini dibuat populer sebagai konsep yang disajikan oleh Microsoft pada tahun 2001, yang kini berkembang menjadi berbagai macam dan tipe Tablet PC dan berbagai macam sistem operasinya, tidak hanya saja Microsoft dengan Windowsnya, tapi ketenaran sistem operasi lainnya seperti iOS (Apple) dan Android (Google) kini telah mendominasi besar didunia tablet pc. Perangkat Tablet PC saat ini dapat menggunakan keyboard virtual dan handwriting recognition untuk input teks melalui layar sentuh. Dan tersedianya aplikasi-aplikasi yang dapat diunduh.


Semua komputer pribadi tablet memiliki adaptor nirkabel untuk Internet dan koneksi jaringan lokal. Fungsi utama tablet pc adalah untuk termasuk mendukung pekerjaan kantor, web, email, internet, permainan dan berbagai dukungan aplikasi-aplikasi lainnya. Namun, karena komponen perangkat keras komputer portabel ini berspesifikasi rendah, maka mungkin tidak memberikan pengalaman yang maksimal untuk pengguna.

Sejak Apple mengeluarkan produk iPad, sejak itu dunia table pc menjadi sangat fenomenal, banyak vendor yang mengikutinya untuk menciptakan tablet-tablet pc, seperti kita lihat Samsung dengan Galaxy Tab nya, Motorolla dengan Xoom nya, hingga kepada tablet-tablet pc buatan negara china yang harganya sangat miring alias murah hehehe. Para peminat pun membelinya bahkan menanti-nanti kelanjutan tipe-tipe generasi berikutnya seperti iPad 2 bahkan Blackberry pun telah mengeluarkan tablet pc yang bernama Playbook pastinya buat penggemar blackberry akan beli tuh, heheh

Jadi kali ini saya akan menjelaskan tentang Playbook yang dikeluarkan oleh Blakcberry. Rumornya, dulu tablet ini diberi nama BlackPad dalam pers karena disamakan Apple, Inc.untuk bersaing dengan iPad, sempat beredar selama beberapa bulan sebelum pengumuman. Playbook pertama kali ditunjukkan publik pada 25 Oktober 2010 pada keynote hari pembukaan Adobe MAX 2010 Konferensi berdasarkan Ketua Umum Research in Motion Mike Lazaridis dan Adobe Systems CTO Kevin Lynch.

Di antara fitur itu menunjukkan integrasi yang erat dengan dan dukungan untuk aplikasi Adobe AIR dan dukungan penuh Flash. Menurut Lazaridis, "Kami tidak mencoba untuk ke internet untuk perangkat mobile tapi apa yang kami lakukan adalah membawa perangkat mobile untuk tingkat komputer desktop.". Lazaridis kemudian mengumumkan pada akhir presentasinya bahwa pengembang yang mendapatkan aplikasi Adobe AIR disetujui pada BlackBerry App World. Sejak saat itu, RIM menawarkan BlaczkBerry PlayBook secara gratis untuk para pengembang dan mencakup aplikasi WebWorks.

Yang membuat menarik perhatian playbook ini adalah kualitas layarnya yang prima. Layar dengan resolusi 1024x600 pixel tersebut mampu menampilkan gambar yang sangat tajam, detail, dan kaya warna. Kelebihan tersebut sangat kentara saat PlayBook memainkan sebuah film yang menampilkan birunya laut dan awan dengan sangat memukau.

Yang juga perlu digaris bawahi, PlayBook mendukung video HD kelas 1080p dengan berbagai format seperti AVI, MP4, FLV, termasuk video yang dikonversi ke format High Profile 1080p. Bayangkan enaknya menikmati film definisi tinggi di tengah kemacetan atau sidang paripurna dengan layar yang keren tersebut. By the way, PlayBook juga menyediakan colokan HDMI sehingga kita bisa memutar video dari PlayBook ke televisi.

Saya sih juga sangat menyukai bentuknya yang ringkas dan ringan. Secara dimensi, ukuran 13x 19,4 cm dan tebal 1 cm mungkin terlalu besar untuk masuk ke saku celana atau jas. Namun dengan bobot yang hanya 425 gram, PlayBook sepertinya tidak akan menjadi bagian merepotkan saat masuk ke tas kerja. Bagian belakang PlayBook sendiri terbuat dari material karet sehingga lebih kokoh digenggam tanpa mudah terasa licin. Jadi jika dibandingkan iPad, PlayBook unggul dari sisi portability.

Kelebihan lain yang coba ditonjolkan PlayBook adalah kemampuan mulitasking, dan Oliver menunjukkannya dengan sangat bangga. Ia contohkan bagaimana PlayBook bisa menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan, mulai dari browser, video, musik, dan aplikasi lainnya. Kami coba menjalankan sampai 10 aplikasi secara bersamaan dan PlayBook bisa menjalankannya tanpa masalah.

Menariknya, aplikasi yang berjalan di latar belakang bisa kita lihat prosesnya saat membuka jendela multitasking. Contohnya begini. Kita sedang menjalankan sebuah video lalu terpikir untuk membuka browser. Saat browser aktif, video tersebut tetap berjalan. Lalu kita membuka jendela multitasking, yang memperlihatkan thumbnail alias jendela kecil berisi browser dan video yang tadi kita putar. Di jendela multitasking tersebut, kita bisa melihat video tetap berjalan—mirip seperti kita memencet Alt-Tab di Windows 7. Hal tersebut tidak bisa dilakukan Android dan iOS, jadi demonstrasi tersebut menunjukkan bagaimana efektifnya PlayBook menjalankan multitasking.

Keunikan lain dari PlayBook adalah bezel alias area di pinggiran layar memiliki peran tersendiri. Contohnya jika ingin membuka jendela  mulitasking, kita tinggal gerakkan jari dari bezel bagian bawah ke atas. Jika ingin menutup aplikasi, kita tinggal geser jendela aplikasi ke bezel bagian atas. Sedangkan bezel kanan dan kiri berfungsi untuk berpindah ke aplikasi lain tanpa harus membuka jendela multitasking. Bahkan mengaktifkan keyboard pun bisa dilakukan dengan menggerakkan jari dari bezel pojok kiri ke tengah layar. Pendekatan ini menurut kami sangat efektif dan praktis meniadakan kebutuhan tombol fisik.

PlayBook sendiri memiliki toko aplikasi sendiri dan berbeda dengan App World untuk ponsel BlackBerry. Ditanya soal kesediaan aplikasi untuk PlayBook, Oliver mengaku memang saat ini belum banyak, namun ke depannya akan sangat cerah. Pasalnya, aplikasi PlayBook dapat dibuat dengan berbagai bahasa pemograman, seperti C/C++, Adobe Air, HTML5, dan JavaScript. “Bahkan PlayBook bisa menjalankan aplikasi Android” ungkap Oliver. RIM akan menyediakan semacam aplikasi virtualisasi yang akan menjalankan aplikasi Android di atas sistem operasi PlayBook.

Ironisnya, dari semua demontrasi yang Oliver lakukan, tidak satu pun menyangkut email yang selama ini menjadi kekuatan BlackBerry. Ternyata, di sinilah “kelemahan” PlayBook: tidak adanya aplikasi email, kontak, maupun kalender. Satu-satunya mengakses data tersebut adalah dengan melakukan pairing dengan ponsel BlackBerry (yang RIM sebut dengan BlackBerry Bridge). Jika sudah terhubung, semua email dapat yang ada di ponsel BlackBerry dapat dilihat di PlayBook. Namun ketika pairing itu terputus, data tersebut hilang dari PlayBook. PlayBook juga tidak memiliki koneksi 3G, sehingga koneksi ke internet harus mengandalkan WiFi atau pairing  via BlackBerry Bridge.

Spesifikasi Blackberry Playbook :

·       Prosessor : 1 GHz Cortex-A9 dual-core processor

·       RAM : 1 GB Memory

·       Memory Flash : 16/32/64 GB Flash memory

·       Layar : 7″ LCD display 16:9 aspect ratio

·       Resolusi layar: 1024 x 600 px (WSVGA) (1080p HDMI output)

·       Chip Grafik: PowerVR SGX540

·       Kamera: Dual 1080p HD cameras (depan 3 MP, belakang 5 MP)

·       Konektifitas: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n; Bluetooth 2.1+EDR

·       Jaringan: 3G (HSPA +), WiMax, LTE dan Wi-Fi Only

·  Operating System: Blackberry tablet operating system, powered by QNX technology. Support POSIX OS, SMP, Open GL, Blackberry OS 6, WebKit, Adobe Flash, Java, dan Adobe Mobile AIR

·       Ukuran dan berat: 5.1″ x 7.6″ x 0.4″ (425 gram)

·       Baterai: 5300mAh dengan umur baterai 10 jam pemakaian nonstop